ZERO WASTE LIFESTYLE, GAYA HIDUP SUSTAINABLE YANG DAPAT MENYELAMATKAN BUMI

82 / 100

Gaya hidup zero waste yang dapat mengurangi limbah sebenarnya mudah dilakukan dan ternyata turut memberikan dampak yang sangat baik untuk lingkungan.

Plastic free | pixabay

Saat ini kita hidup di zaman yang penuh dengan ancaman lingkungan, seperti pencemaran air, polusi udara, penurunan kualitas tanah, cuaca ekstrim, berbagai jenis bencana geologi, dan masih banyak lagi. Ancaman-ancaman tersebut membahayakan kelestarian ekologi, mempengaruhi kualitas hidup, dan mengancam kehidupan setiap hari. Kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai satu isu yang sangat mendesak, yaitu global waste atau sampah yang dihasilkan secara global.

Dunia menghasilkan 2,01 miliar ton sampah padat perkotaan setiap tahunnya, angka ini diperkirakan akan meningkat sekitar 70 persen menjadi 3,4 miliar ton pada tahun 2050. Jika tidak melakukan pengelolaan dengan baik, maka sampah akan menyebabkan polusi udara, air, dan kontaminasi tanah. Tempat pembuangan sampah yang terbuka dan tidak bersih dapat menyebabkan kontaminasi air minum yang akan menghasilkan infeksi dan menularkan penyakit.

Secara global, sekitar 85% dari sampah yang dikumpulkan dikirim ke tempat pembuangan akhir, termasuk tempat pembuangan sampah yang tidak terkendali dan pembuangan terbuka. Hanya 15% dari sampah yang terkumpul terdaur ulang. Salah satu limbah yang paling sering kita hasilkan sehari-hari adalah limbah plastik. Hampir dua pertiga sampah plastik berasal dari plastik dengan masa pakai di bawah lima tahun. Plastik ini akan terus mencemari lingkungan selama ratusan tahun.

Dilema limbah global ini kemudian melahirkan solusi baru yang dikenal dengan zero waste. Konsep zero waste secara langsung menantang asumsi umum tentang limbah sebagai produk sampingan yang tidak bernilai dan tidak dapat dihindari. Zero waste mengakui bahwa limbah adalah “sumber daya yang salah dialokasikan” atau “sumber daya dalam transisi” yang harus disirkulasikan kembali melalui penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle), pemasangan kembali, menjual kembali, mendesain ulang, atau memproses ulang. Zero waste tidak melihat limbah sebagai zat yang harus dibuang atau dibakar tetapi menganggap limbah sebagai sumber daya yang harus digunakan berulang kali.

Cara-cara menerapkan zero waste lifestyle

The zero waste alliances mendefinisikan zero waste sebagai konservasi semua sumber daya melalui produksi, konsumsi, penggunaan kembali, dan pemulihan produk, pengemasan, dan bahan yang bertanggung jawab tanpa pembakaran dan tanpa pembuangan ke tanah, air, atau udara yang mengancam lingkungan atau kesehatan manusia. Ini menyiratkan bahwa konsep tanpa limbah adalah target untuk mengubah sistem pengelolaan limbah menuju “ekonomi sirkular”, di mana kegiatan ekstraksi, produksi, dan konsumsi menjadi semakin bebas limbah. 

Perlu dipahami bahwa dengan menerapkan kehidupan zero waste, tidak berarti bahwa kita tidak menciptakan limbah apapun dalam kegiatan sehari-hari. Akan tetapi zero waste berarti tidak ada limbah yang terbuang di bawah sistem ekonomi sirkular karena masih dapat digunakan berulang kali. Berikut adalah cara-cara untuk memulai gaya hidup zero waste. Cara-cara ini ternyata sangat mudah dilakukan untuk pemula, loh!

  1. Mengubah kebiasaan makan
ZERO WASTE LIFESTYLE, GAYA HIDUP SUSTAINABLE YANG DAPAT MENYELAMATKAN BUMI
Foto: Dan Gold (Unsplash)

Makanan yang hilang maupun terbuang pada saat tahap produksi per tahunnya berjumlah sekitar lebih dari 2,5 miliar ton dan bernilai sekitar 230 miliar dolar AS. Perlu diingat juga ini baru mencakup limbah makanan dan belum mencakup limbah lainnya. Untuk mengurangi limbah makanan, kamu bisa mencoba untuk mengubah beberapa kebiasaan konsumsi yang masih membawa dampak buruk bagi lingkungan. Siapkan atau beli makanan yang secukupnya supaya tidak membuang makanan sisa. Selain itu, kamu sebaiknya aktif mencari tahu faktor-faktor pembusukan makanan tertentu. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir membuang makanan busuk atau berjamur.

2. Mengubah kebiasaan belanja

ZERO WASTE LIFESTYLE, GAYA HIDUP SUSTAINABLE YANG DAPAT MENYELAMATKAN BUMI
Foto: Priscilla Du Preez (Unsplash)

Kebiasaan berbelanja yang pasti masih kerap sustainers lakukan, yakni pembelian banyak barang yang dikemas dalam plastik sekali pakai, pemesanan makanan yang datang dalam wadah styrofoam yang tidak dapat terurai, dan pembelian barang sekali pakai yang dikemas secara individual. Setiap kebiasaan itu menghasilkan sampah. Oleh karena itu, kamu harus membiasakan untuk tidak melakukan kebiasaan itu terus menerus.

Selain itu, kamu harus manfaatkan kantong belanja atau tas kain yang dapat dipakai berulang dengan baik untuk mengurangi sampah plastik. Kamu juga dapat membeli barang bekas terutama dalam hal pakaian. Toko barang bekas (thrift shop) cenderung memiliki variasi barang yang layak yang dapat memenuhi selera siapa pun. Toko-toko tersebut juga memiliki kualitas pakaian yang layak pakai dan masih trendy pastinya.

3. Ubah kebiasaan transportasi

ZERO WASTE LIFESTYLE, GAYA HIDUP SUSTAINABLE YANG DAPAT MENYELAMATKAN BUMI
Foto: Alejandro Lopez (Unsplash)

Gaya hidup zero waste juga tentunya tak lepas dari upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Kita bisa berkontribusi dengan opsi seperti berjalan sebanyak mungkin, menggunakan alat transportasi tanpa emisi seperti sepeda dan skuter, dan perbanyak menggunakan transportasi umum jika kondisinya memungkinkan.

4. Berdonasi

Daripada membuang barang-barang yang sudah tidak kita gunakan, lebih baik kita lakukan donasi ke orang-orang yang membutuhkan. Donasi dapat dilakukan ke organisasi yang membutuhkan donatur. Selama mereka dalam kondisi yang layak, beberapa keluarga lain pasti bisa mendapatkan keuntungan dari memilikinya.

5. Upcycling dan recycling

ZERO WASTE LIFESTYLE, GAYA HIDUP SUSTAINABLE YANG DAPAT MENYELAMATKAN BUMI
Foto: Sigmund (Unsplash)

Kalau kita bisa menggunakan kembali barang lama menjadi sesuatu yang berguna atau kreatif, mengapa tidak? Banyak orang ingin mendaur ulang tetapi tidak tahu caranya. Padahal untuk mendaur ulang dengan benar, yang perlu dilakukan hanyalah melakukan riset dasar ataupun mencari tutorial dan beruntungnya di zaman sekarang dengan majunya teknologi ada banyak sumber bagus mengenai topik daur ulang yang benar dan mudah dipahami oleh setiap pemula.

Sebagai pemula, tentunya melakukan cara-cara diatas memiliki rintangannya sendiri. Namun, kita tetap bisa berkontribusi dari hal sekecil mungkin, misalnya dengan menggunakan tas yang dapat dipakai berulang kali daripada memakai plastik sekali pakai. Semakin kita membiasakan diri dengan gaya hidup zero waste, akan semakin efektif dan positif dampaknya. Nah, apakah sustainers siap untuk mencoba satu atau dua cara untuk memulai hidup zero waste?

Editor: Anggita Divacitra

Referensi:

  1. Atiq Zaman, (2022). “Zero-Waste: A New Sustainability Paradigm for Addressing the Global Waste Problem” https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/978-3-030-23176-7_46-1.pdf
  2. Hannah Moskowitz, (2022). “Simple Steps to Start Living a Zero-Waste Lifestyle” https://leadersinenergy.org/simple-steps-to-start-living-a-zero-waste-lifestyle/
  3. Cheapa Waste, (2022). “Global Waste Statistics – 2022” https://cheapawasteskips.com.au/global-waste-statistics-2022/#env

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *